Macam–Macam Jenis Gaya Kepemimpinan, Kamu Masuk Kategori yang Mana?
Macam–Macam Jenis Gaya Kepemimpinan, Kamu Masuk Kategori yang Mana?
Ada berbagai macam jenis kepemimpinan, di antaranya:
1. Kepemimpinan Transaksional
Model kepemimpinan ini berfokus pada transaksi antar pribadi, antara manajemen dan karyawan, dua karakteristik yang melandasi kepemimpinan transaksional adalah :
- Para pemimpin menggunakan penghargaan kontingensi untuk memotivasi para karyawan.
- Para pemimpin melaksanakan tindakan korektif hanya ketika para bawahan gagal mencapai tujuan kinerja.
2. Kepemimpinan Karismatik
Kepemimpinan ini menekankan perilaku pemimpin yang simbolis,pesan–pesan yang mengenai visi dan memberikan inspirasi, komunikasi non verbal, daya tarik terhadap nilai–nilai ideologis, stimulasi intelektual terhadap para pengikut oleh pemimpin, penampilan kepercayaan diri sendiri dan untuk kinerja yang melampaui penggilan tugas.
3. Kepemimpinan Visioner
Kepemimpinan ini merupakan kemampuan untuk menciptakan dan mengartikulasikan suatu visi yang realistis, dapat dipercaya, atraktif dengan masa depan bagi suatu organisasi atau unit organisasi yang terus tumbuh dan terus meningkat.
4. Kepemimpinan Tim
Menjadi pemimpin efektif harus memelajari keterampilan seperti kesabaran untuk membagi informasi, percaya kepada orang lain, menghentikan otoritas dan memahami kapan harus melakukan intervensi.
Empat peran pemimpin tim :
a. Para pemimpin merupakan penghubung bagi para konstituen eksternal.
b. Pemimpin tim adalah pemecah masalah.
c. Pemimpin tim adalah manajer konflik.
d. Pemimpin adalah pelatih.
5. Kepercayaan Sebagai Landasan Kepemimpinan
Kepercayaan adalah suatu harapan yang positif bahwa orang tidak akan bertindak secara oportunistik. Bila pengikut mempercayaipemimpinnya, mereka bersedia berkorban bagi tindakan pemimpinnya.
Pemimpin percaya bahwa hak dan kewajiban mereka tidak akan disalahgunakan. Keefektifan manajerial dan kepemimpinan tergantung pada kemampuan untuk mendapatkan kepercayaan dari para pengikut.
Ada tiga jenis kepercayaan dalam hubungan organisasi :
a. Kepercayaan berdasarkan penolakan
Kepercayaan yang berdasarkan ketakutan akan pembalasan jika kepercayaan dilanggar. Bawahan sebenarnya tidak memercayai atasannya tetapi karena takut hal itu akan berdampak yang tidak diinginkan maka dia memberikan kepercayaan semu kepada atasannya.
b. Kepercayaan berbasiskan pengetahuan
Kepercayaan yang diberikan bawahan kepada atasan yang didasarkan pada keyakinan bahwa atasannya memang benar dan kapabel.
c. Kepercayaan yang berbasis identifikasi.
Kepercayaan berdasarkan pemahaman timbal balik tentang setiap instansi pihak lain dan penghargaan atas kemauan dan keinginan pihak lain.
6. Dimensi Fungsional Kepemimpinan
Ada dua fungsi penting yang harus ada pada seorang pemimpin, yaitu :
• Fungsi Tugas
Fungsi ini berhubungan dengan sesuatu yang harus dilaksanakan untuk memilih dan mencapai tujuan–tujuan secara rasional. Adapun fungsi tugas seorang pemimpin adalah:
a. Menciptakan Kegiatan
Tugas pemimpin adalah menetapkan deskripsi pekerjaan secara jelas untuk karyawan/bawahannya. Dengan demikian setiap karyawan dapat merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatannya dari waktu ke waktu dengan baik.
b. Mencari Informasi
Informasi adalah sumber daya yang sangat penting yang harus dimiliki organisasi. Tugas pemimpin adalah mencari informasi tersebut secara cepat, tepat dan akurat.
c. Memberi Informasi
Informasi yang telah diperoleh kemudian didistribusikan kepada bawahannya sehingga semua karyawan mendapatkan informasi yang dibutuhkannya.
d. Memberi Pendapat
Tugas pemimpin adalah memberikan pendapat dan nasihat kepada bawahan, baik diminta maupun tidak diminta jika memang dirasa perlu.
e. Menjelaskan
Tugas pemimpin yang lain adalah menjelaskan apa saja yang dirasa belum jelas oleh bawahannya, misalnya tentang tugas, kewajiban dan hak–hak bawahan.
f. Mengoordinasikan
Tugas ini penting karena tanpa koordinasi yang baik yang dilakukan pemimpin maka organisasi bisa tidak dapat berjalan secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan – tujuannya.
g. Meringkaskan
Meringkaskan atau menyimpulkan semua yang telah disepakati sehingga bawahan bisa mencapai pemahaman yang sama tentang sesuatau hal, misalnya tentang kebijakan- kebijakan yang diambil organisasi.
h. Menguji Kelayakan
Jika organisasi merencanakan untuk melaksanakan berbagai program, terlebih dahulu pemimpin harus menguji layak/tidaknya program tersebut untuk dilaksanakan. Jika dinilai layak maka program tersebut akan dilaksanakan namun jika tidak maka program tersebut tidak akan dilaksanakan.
i. Mengevaluasi
Tugas pemimpin yang lain adalah mengevaluasi atau mengendalikan orang atau kegiatan dengan harapan semua kegiatan/orang dalam organisasi bergerak ketujuan yang telah ditetapkan dalam tahap perencanaan. Jika ada penyimpangan maka diharapkan dapat dengan segera ditanggulangi sehingga organisasi selalu fokus pada pencapaian tujuan.
j. Mendiagnosis
Sebelum persoalan-persoalan muncul kepermukaan, pemimpin terlebih dahulu harus mampu mendiagnosis gejalanya sehingga tindakan preventif bisa dilakukan mengingat tindakan preventif Jauah lebih efisien dari pada tindakan kuratif.
• Fungsi Pemeliharaan
Fungsi ini berhubungan dengan kepuasan emosi yang diperlukan untuk mengembangkan dan memelihara kelompok, masyarakat atau untuk keberadaan organisasi. Adapun fungsi pemeliharaan seorang pemimpin adalah :
a. Mendorong Semangat
Memotivasi karyawan agar selalu bergairah dan bersemangat dalam bekerja. Dengan demikian karyawan yang berkinerja baik menjadi tugas pemimpin, disamping juga tugas karyawan secara pribadi.
b. Menetapkan Standar
Standar kinerja harus ditetapkan dari awal dan hal ini merupakan tugas pemimpin. Tanpa standar kinerja yang jelas, karyawan tidak akan tahu apakah dia sudah bekerja dengan baik atau belum.
c. Mengikuti
Pemimpin tidak boleh lepas tangan begitu saja setelah tugas didistribusikan, dia tetap harus memantau anak buahnya.
d. Mengekspresikan Perasaan
Perasaan senang atau tidak senang dengan apa yang dilakukan bawahan perlu diekspresikan si pemimpin dengan baik sehingga bawahan bisa menangkap maksud dan keinginan pemimpinnya dengan baik.
e. Mengambil Konsensus
Tugas pemimpin adalah mengambil atau menetapkan konsensus walaupun prosesnya melibatkan banyak orang.
f. Menciptakan Keharmonisan
Keharmonisan dalam organisasi perlu dibangun karena hal itu sangat penting, keharmonisan hubungan antar individu dalam organisasi, antara atasan–bawahan, individu dengan rekan kerja, keharmonisan antara tugas/kewajiban dengan hak–hak yang diperoleh karyawan, keseimbangan antara kebutuhan fisik dengan psikis, dan lain – lain.
g. Mengurangi Ketegangan
Ketegangan yang berlebihan akan berdampak negatif terhadap kinerja, baik kinerja individu, kelompok maupun organisasi.
Dari kajian teori di atas penulis mensintesis bahwa secara konseptual kepemimpinan adalah : ”Kemampuan yang dimiliki oleh seorang pimpinan dalam mempengaruhi dan sebagai teladan bagi bawahan dalam mencapai tujuan organisasi”.
Secara operasional, dalam penelitian ini kemampuan seorang pimpinan dalam mempengaruhi dan sebagai teladan bagi bawahan dalam mencapai tujuan organisasi diukur dengan instrumen yang dikembangkan dari tiga dimensi, yaitu : perilaku, kemampuan manajerial pimpinan dan pemberian motivasi yang selanjutnya dibuat indikator-indikator sebagai dasar pembuatan instrumen.
Dimensi perilaku pimpinan adalah tingkah laku pimpinan sebagai teladan bagi bawahan. Dimensi ini diukur dengan indikator- indikator :
1. Dapat menjadi teladan
2. Sebagai inspirator
3. Sebagai pemandu arah
4. Mudah dimengerti
Dimensi kemampuan manajerial adalah kemampuan manajerial yang dimiliki oleh seorang pimpinan. Dimensi ini diukur dengan indikator-indikator :
1. Resources Allocator
2. Ketepatan mengatasi masalah
3. Partisipatif
4. Penempatan SDM yang tepat
5. Menciptakan kondisi kerja yang baik
Dimensi pemberian motivasi adalah kemampuan pimpinan dalam menggerakkan, membimbing dan memberi petunjuk dalam pekerjaan. Dimensi ini diukur dengan indikator-indikator :
1. Menerima ide bawahan
2. Memberi bimbingan
3. Memberikan evaluasi
(*)
*Artikel ini diambil dari Buku: Manajemen Kepemimpinan dan Kinerja Pegawai