Linkkoe Jurnal: menulis cerpen bagi pemula
Tampilkan postingan dengan label menulis cerpen bagi pemula. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label menulis cerpen bagi pemula. Tampilkan semua postingan

Jumat, 30 Juli 2021

Cara Menulis Cerita Pendek (Cerpen) yang Mudah Bagi Pemula (Lengkap)

Cara Menulis Cerita Pendek (Cerpen) yang Mudah Bagi Pemula (Lengkap)



Cara Menulis Cerita Pendek (Cerpen) yang Mudah Bagi Pemula (Lengkap)


Banyak calon penulis cerita pendek (cerpen) bertanya, bagaimana cara  menulis  cerpen untuk pemula? – Mayoritas dari kamu mungkin ragu bisa tidak menulis cerpen hanya karena kamu bukan penulis cerita yang handal. Padahal, membuat cerpen sebenarnya tidak sulit loh. Meskipun kamu bukan penulis cerpen, kamu bisa membuat cerpen dengan kualitas yang bagus.

Jika kamu belum pernah membuat cerpen sebelumnya, kamu bisa belajar dengan mengetahui struktur cerpen terlebih dahulu.

Struktur pada Cerpen


Cerita pendek atau cerpen memang berbeda dengan novel. Antara novel dan cerpen mempunyai perbedaan yang sangat kentara di bagian jumlah kata yang dihasilkan. Cerpen terdiri atas jumlah kata yang tidak sampai berpuluh-puluh lembar seperti pada novel.

Para sastrawan memiliki banyak pendapat mengenai berapa jumlah kata yang harus dipatuhi dalam membuat cerpen. Ada yang berpendapat jumlah kata yang dihasilkan tidak lebih dari 10.000 kata. Adapula sastrawan yang berpendapat jika cerpen adalah cerita yang ditulis menggunakan 500 hingga 30.000 kata.

Agar tidak rancu, dapat disimpulkan jika cerpen adalah karangan atau cerita fiktif maupun non-fiktif yang disusun menggunakan 500-30.000 kata. Selain itu, perbedaan antara cerpen dan novel juga terdapat pada alur cerita.

Alur cerpen lebih ringkas dibandingkan dengan novel. Cerpen lebih mengutamakan poin-poin peristiwa yang akan disampaikan sehingga lebih to the point pada alur cerita yang dihasilkan.

Setelah mengetahui batasan dasar untuk membuat cerpen, berikut ini struktur cerpen yang harus kamu patuhi ketika menyusun cerpen.

Baca juga:



1. Abstrak


Struktur cerpen yang pertama adalah abstrak. Jika kamu belum tahu, abstrak adalah ringkasan dari cerita yang disampaikan. Ringkasan cerita yang dibuat harus menampilkan alur cerita dari awal hingga akhir secara ringkas.

Penggunaan abstrak pada cerpen sebenarnya tidak baku untuk digunakan. Jika kamu mau, kamu bisa menyertakan abstrak pada cerpen, walaupun kamu tidak ingin mencantumkan abstrak juga tidak masalah.

2. Orientasi


Struktur cerpen yang kedua adalah orientasi. Orientasi memiliki arti yang sama seperti setting. Kamu bisa menampilkan keterangan waktu, tempat, dan suasana yang digunakan pada alur cerita cerpen pada bagian ini.

3. Komplikasi


Komplikasi pada struktur cerpen akan menampilkan watak tokoh dan alur cerita. Pada bagian ini kamu perlu memunculkan setiap tokoh yang digunakan beserta wataknya. Kemudian, tampilkan pula bagaimana alur cerita pada cerpen. Untuk menghasilkan alur yang bagus, alur pada cerpen wajib disusun secara sistematis berdasarkan prinsip sebab-akibat.

4. Evaluasi


Selanjutnya, struktur pada cerpen adalah evaluasi. Evaluasi pada struktur cerpen dapat membuat pembaca mengerti konflik apa yang terjadi pada cerita. Pada bagian ini konflik yang ditampilkan haruslah mencakup semua konflik hingga klimaks. Setiap konflik yang dimunculkan juga sudah mulai disertai dengan penyelesaian masalah.

5. Resolusi


Jika pada struktur cerpen ‘evaluasi’ menampilkan setiap masalah yang terjadi pada cerita, maka pada struktur ‘resolusi’ penyelesaian dari setiap masalah akan ditampilkan. Pada bagian ini penyelesaian masalah yang ditampilkan harus mampu menjawab permasalahan secara tuntas.

6. Koda


Struktur pada cerpen yang terakhir yaitu koda. Koda adalah bagian akhir pada alur cerpen yang memuat pesan moral dari cerita yang disusun. Nilai atau pesan moral dapat disampaikan secara lugas namun bisa pula disampaikan secara tidak lugas (tersirat).

Bagaimana? Tidak banyak kan struktur cerpen yang dibutuhkan untuk menghasilkan cerpen yang bagus? Semua penjelasan mengenai struktur cerpen tersebut bisa kamu pelajari secara mandiri dengan mudah.

Tips Membuat Cerpen


Supaya lebih terarah kamu dapat menggunakan tips di bawah ini saat belajar membuat cerpen dengan kualitas yang bagus. Langsung saja ini dia tips tips tersebut.

1. Sisihkan waktu 10 hingga 20 jam


Cara membuat cerpen yang mudah bagi pemula yang pertama yaitu menyisihkan waktu selama 10 hingga 20 jam. Waktu 10 hingga 20 jam adalah akumulasi waktu yang bisa kamu gunakan untuk menghasilkan karya cerpen, mulai dari penemuan ide hingga penyusunan tulisan.

Umumnya, penggunaan waktu ini akan berbeda-beda untuk setiap penulis cerpen. Perbedaan penggunaan waktu didasarkan oleh dua sebab. Pertama, waktu pengerjaan yang berbeda disebabkan oleh banyaknya jumlah kata yang digunakan.

Penulis yang menghasilkan karya dengan 1000 kata biasanya dapat menyelesaikan karya tersebut dalam waktu 5 hingga 10 jam. Berbeda dengan penulis yang menggunakan 2000 hingga 3000 kata dalam karya cerpen bisa menghabiskan waktu 10 hingga 20 jam.

Perbedaan penggunaan waktu dalam membuat cerpen yang kedua disebabkan oleh kemampuan pengarang dalam menulis. Meskipun kamu belum pernah menghasilkan karya cerpen, tapi jika kamu sudah sering menulis besar kemungkinan kamu akan lebih cepat dan mudah menyusun cerita. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan cerita cerpen juga akan lebih singkat.

2. Mencari ide


Tips kedua untuk membuat cerpen yaitu mencari ide. Ide yang digunakan tidak harus menggambarkan cerita yang rumit. Sebagai pemula dalam menulis cerpen, kamu bisa fokus pada bagaimana menampilkan cerita dengan baik dengan menggunakan ide cerita yang ringan terlebih dahulu.

Sebagai contoh kamu bisa menggunakan ide cerita dari kehidupan sehari-hari. Ide cerita dari kehidupan sehari-hari akan lebih mudah kamu kembangkan karena unsur emosional pada cerita lebih mudah kamu kuasai.

Misalnya, kamu dapat membuat judul “Hiruk Pikuk Hidup di Desa” untuk menggambarkan kehidupan susah senang di desa. Bisa pula terinspirasi dari kemudahan akses pendidikan perempuan desa untuk mengenyam pendidikan di luar kota dengan membuatnya menjadi judul cerpen “Gadis Desa dengan Pemikiran Kota”.

Ide cerita selain diperoleh dari kehidupan sehari-hari, juga bisa diperoleh dari sumber lain. Sumber yang bisa kamu gunakan untuk mendapatkan ide cerita antara lain internet, buku, TV, radio, majalah, dan lain sebagainya.

Untuk mempermudah proses penemuan ide, jangan fokus untuk langsung menemukan satu ide saja. Kamu bisa menulis semua ide yang ada di kepala kamu apapun itu tanpa terkecuali. Bahkan jika ide yang terfikir adalah ide gila sekalipun tidak jadi masalah. Nantinya, kamu dapat memilah dari semua ide yang kamu temukan, ide mana yang akan kamu pilih untuk dikembangkan menjadi cerpen.

3. Menulis dengan gaya sendiri


Tips menulis cerpen bagi pemula yang ketiga yaitu menulis dengan gaya bahasa sendiri. Menulis dengan gaya bahasa sendiri adalah menulis dengan kemampuan yang kamu miliki sendiri. Kamu tidak perlu berusaha untuk menjadi orang lain dalam menghasilkan tulisan.

Kamu hanya perlu menulis sesuai dengan karakter dan kemampuan yang kamu miliki. Apabila saat ini kamu hanya bisa menghasilkan beberapa dialog saja dalam cerpen tidak masalah kok! Kalaupun kamu hanya menghasilkan 500 sampai 1000 kata itu juga sudah sangat bagus.

Intinya menulis dengan gaya sendiri akan mempermudah kamu untuk mengetahui ciri khas dan kemampuan yang ada pada diri sendiri.

Menghasilkan tulisan dengan gaya sendiri akan lebih baik dibandingkan jika kamu meniru karakter dan ciri khas penulis lain yang sudah terkenal. Meniru gaya dan ciri khas orang lain hanya akan membuat karakter tulisan kamu tidak dapat muncul dengan maksimal.

Semakin lama kualitas tulisan kamu akan berkembang dengan sendirinya setelah kamu banyak melakukan latihan. Prinsipnya hanya satu, ketika kamu berhasil menghasilkan cerpen itu sudah sangat luar biasa!

4. Menentukan tema


Tema pada penulisan cerpen dibutuhkan untuk menentukan ide pokok atau gagasan pokok pada sebuah cerita. Penggunaan tema bisa mempermudah kamu dalam membuat alur cerita. Jika diibaratkan dengan sebuah bangunan, tema sama halnya dengan pondasi bangunan. Tidak mungkin kan kamu mendirikan rumah tanpa membuat pondasinya terlebih dahulu.

Yups, begitu pula dalam membuat cerpen, tema dibutuhkan untuk menjadi dasar cerita yang kamu hasilkan. Tema dapat menjadi jembatan untuk menyampaikan pikiran utama pada cerita yang kamu buat.

Untuk menentukan sebuah tema kamu bisa melihat fenomena yang ada di sekitar kamu. Bisa juga dengan melihat hal apa yang menjadi keresahan dalam diri kamu lalu diubah menjadi tema cerpen.

Pada karya cerpen pengarang tidak dituntut untuk menampilkan tema secara gamblang pada pembaca. Hal ini karena pembaca biasanya mempunyai pandangan yang berbeda dalam menyikapi tema yang pengarang tulis.

Oleh karena itu, cukup dengan menyampaikan secara garis besar permasalahan yang ada pada cerita cerpen, lalu biarkan pembaca yang berinterpretasi dengan permasalahan tersebut.


Mulai membuat paragraf pembuka



Langkah menulis cerpen bagi pemula setelah menentukan tema yaitu mulai menulis. Jika telah sampai pada tahap ini kamu harus memberanikan diri untuk menulis, dimulai dari menulis paragraf pembuka terlebih dahulu.

Menulis paragraf pembuka pada cerpen tidak perlu dibuat rumit. Kamu bisa menulis dengan gaya yang ringan sekalipun jika memang itu membuat kamu nyaman dalam membuat cerita. Hanya saja yang perlu diperhatikan saat membuat paragraf pembuka adalah buatlah semenarik mungkin.


Paragraf pembuka dalam karangan cerpen menjadi poin penting dari “menariknya tulisan yang dibuat”. Paragraf pembuka yang dibuat sebisa mungkin harus bisa menarik minat pembaca untuk terus membaca tulisan kamu hingga kata terakhir.

Tips untuk membuat paragraf pembuka yang mudah bagi pemula yaitu dengan menggugah rasa keingintahuan pembaca. Kamu bisa membuat paragraf pembuka dengan teka-teki ataupun kegelisahan terhadap suatu hal sehingga pembaca akan ikut terpancing untuk mencari jawaban dari masalah yang telah kamu sampaikan di awal cerita.

5. Membuat alur dan plot


Selanjutnya dalam menulis cerpen yang mudah bagi pemula yaitu membuat alur dan plot. Alur dan plot perlu kamu pikirkan sebelum kamu melangkah jauh dalam menghasilkan sebuah tulisan. Alur dan plot dalam cerita digunakan untuk menggerakkan cerita untuk mencapai maksud dan tujuan yang ingin disampaikan oleh pengarang.

Banyak yang salah paham dengan mengatakan jika plot adalah jalan cerita. Ada pula yang beranggapan jika plot adalah rancangan dari jalannya sebuah cerita yang ditulis. Padahal pengertian tersebut keliru.

Menurut Arswendo Atmowiloto plot diartikan sebagai sebab-akibat yang terdapat pada sebuah cerita sehingga menghasilkan gaya atau irama dalam menentukan ide dasar.

Bagaimana? Ternyata jelas berbeda kan pengertian plot dari yang telah dipahami oleh kebanyakan orang?

Untuk menyusun plot kamu bisa memulainya dengan menentukan semua peristiwa yang akan dimunculkan pada sebuah cerita, lalu mencari benang merah (hubungan) dari semua peristiwa yang terjadi sehingga membentuk alur cerita yang saling berkaitan.

6. Tentukan Penokohan


Meski belum pernah membuat cerpen sebelumnya, pemula dapat menghasilkan sebuah karya cerpen yang bagus dengan menggunakan penokohan yang tepat. Penggunaan tokoh pada cerpen amat sangat krusial dibutuhkan. Bahkan, tanpa adanya tokoh sulit bagi pengarang untuk menyampaikan maksud dari tulisan kepada pembaca.

Tips dalam membuat penokohan yang baik dalam sebuah cerpen yaitu menampilkan citra tokoh senyata mungkin. Citra yang dimaksudkan adalah watak dan karakter tokoh yang digunakan.

Semakin nyata watak, karakter ataupun sifat tokoh digambarkan, maka akan semakin mudah pembaca ikut larut dalam peran yang dimainkan oleh tokoh.

Secara umum sifat penokohan dibedakan menjadi dua yaitu sifat lahir dan sifat batin. Sifat lahir mencakup bentuk dan rupa tokoh, sedangkan sifat batin mencakup karakter dan watak tokoh.

Dalam menyampaikan sifat penokohan kamu bisa menggunakan beberapa cara mulai dari tindakan dan ucapan tokoh. Kemudian bisa juga melalui pikiran tokoh, benda dan barang yang berada di sekitar tokoh. Watak tokoh juga bisa dimunculkan melalui kesan / deskripsi tokoh lain terhadap tokoh tersebut atau langsung dideskripsikan oleh pengarang mengenai watak tokoh melalui narasi.

7. Tentukan latar atau setting


Tips ke-8 untuk membuat cerpen dengan mudah bagi pemula adalah menentukan latar atau setting peristiwa. Latar atau setting adalah segala sesuatu yang menunjukkan waktu, tempat dan suasana yang digunakan pada cerita.

Latar dan setting diperlukan untuk menunjang tema dan plot cerita. Tanpa penggunaan alur atau setting sulit bagi pengarang dapat menyampaikan plot secara gamblang kepada pembaca. Menghilangkan unsur latar atau setting juga akan membuat permasalahan dalam cerita sulit untuk dipecahkan.


Cara Menentukan Latar / Setting pada Cerpen


Untuk itu, kamu bisa membuat latar atau setting dengan cara berikut:


a. Hubungkan latar atau setting dengan watak tokoh.


Misalnya jika kamu ingin menggambarkan cerita dengan latar tempat pedesaan maka kamu bisa menampilkan watak tokoh yang kalem (lemah lembut). Sebaliknya jika kamu ingin menampilkan latar atau setting di perkotaan maka watak yang dimiliki tokoh yaitu keras.

b. Hubungkan latar atau setting dengan karakter tokoh


Misalnya jika ingin menulis cerita dengan latar tempat pondok pesantren maka karakter tokoh yang dimunculkan adalah mempunyai sisi religius yang tinggi.

Namun, jika latar cerita yang digunakan adalah tempat perjudian kamu bisa membuat tokoh mempunyai karakter suka membangkang dan pemberontak.

Dari contoh diatas kamu bisa menyimpulkan jika setiap latar dan setting yang digunakan pada cerita dapat membentuk sifat atau karakter yang dimiliki oleh tokoh. Jadi, pastikan kamu memberikan watak penokohan yang sesuai dengan latar belakang lingkungan atau tempat tinggal tokoh.


8. Membuat sudut pandang


Nah, tips terakhir untuk menghasilkan karya cerpen bagi pemula adalah membuat sudut pandang.

Sudut pandang digunakan sebagai cara cara pengarang untuk menampilkan penokohan dengan gaya yang diinginkan pengarang.

Lebih mudahnya sudut pandang adalah cara pengarang dalam penyebutan tokoh pada cerita. Kebanyakan pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama seperti penggunaan subjek “saya” “aku” untuk menyampaikan cerita.

Meski begitu, ada pula pengarang yang menggunakan sudut pandang orang ketiga dengan menyebut subjek “mereka” “dia” untuk menyampaikan cerita.

Wah nggak kerasa nih kamu sudah membaca secara tuntas bagaimana tips membuat cerpen dengan mudah jika kamu masih seorang pemula. Kini kamu nggak perlu lagi bingung jika ingin membuat cerpen. Yuk segera buat cerpen pertamamu!

Copyright

Review

Food

pendidikan