Linkkoe Jurnal: tips menulis cerita pendek
Tampilkan postingan dengan label tips menulis cerita pendek. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tips menulis cerita pendek. Tampilkan semua postingan

Jumat, 30 Juli 2021

Cara Menulis Cerita Pendek (Cerpen) yang Mudah Bagi Pemula (Lengkap)

Cara Menulis Cerita Pendek (Cerpen) yang Mudah Bagi Pemula (Lengkap)



Cara Menulis Cerita Pendek (Cerpen) yang Mudah Bagi Pemula (Lengkap)


Banyak calon penulis cerita pendek (cerpen) bertanya, bagaimana cara  menulis  cerpen untuk pemula? – Mayoritas dari kamu mungkin ragu bisa tidak menulis cerpen hanya karena kamu bukan penulis cerita yang handal. Padahal, membuat cerpen sebenarnya tidak sulit loh. Meskipun kamu bukan penulis cerpen, kamu bisa membuat cerpen dengan kualitas yang bagus.

Jika kamu belum pernah membuat cerpen sebelumnya, kamu bisa belajar dengan mengetahui struktur cerpen terlebih dahulu.

Struktur pada Cerpen


Cerita pendek atau cerpen memang berbeda dengan novel. Antara novel dan cerpen mempunyai perbedaan yang sangat kentara di bagian jumlah kata yang dihasilkan. Cerpen terdiri atas jumlah kata yang tidak sampai berpuluh-puluh lembar seperti pada novel.

Para sastrawan memiliki banyak pendapat mengenai berapa jumlah kata yang harus dipatuhi dalam membuat cerpen. Ada yang berpendapat jumlah kata yang dihasilkan tidak lebih dari 10.000 kata. Adapula sastrawan yang berpendapat jika cerpen adalah cerita yang ditulis menggunakan 500 hingga 30.000 kata.

Agar tidak rancu, dapat disimpulkan jika cerpen adalah karangan atau cerita fiktif maupun non-fiktif yang disusun menggunakan 500-30.000 kata. Selain itu, perbedaan antara cerpen dan novel juga terdapat pada alur cerita.

Alur cerpen lebih ringkas dibandingkan dengan novel. Cerpen lebih mengutamakan poin-poin peristiwa yang akan disampaikan sehingga lebih to the point pada alur cerita yang dihasilkan.

Setelah mengetahui batasan dasar untuk membuat cerpen, berikut ini struktur cerpen yang harus kamu patuhi ketika menyusun cerpen.

Baca juga:



1. Abstrak


Struktur cerpen yang pertama adalah abstrak. Jika kamu belum tahu, abstrak adalah ringkasan dari cerita yang disampaikan. Ringkasan cerita yang dibuat harus menampilkan alur cerita dari awal hingga akhir secara ringkas.

Penggunaan abstrak pada cerpen sebenarnya tidak baku untuk digunakan. Jika kamu mau, kamu bisa menyertakan abstrak pada cerpen, walaupun kamu tidak ingin mencantumkan abstrak juga tidak masalah.

2. Orientasi


Struktur cerpen yang kedua adalah orientasi. Orientasi memiliki arti yang sama seperti setting. Kamu bisa menampilkan keterangan waktu, tempat, dan suasana yang digunakan pada alur cerita cerpen pada bagian ini.

3. Komplikasi


Komplikasi pada struktur cerpen akan menampilkan watak tokoh dan alur cerita. Pada bagian ini kamu perlu memunculkan setiap tokoh yang digunakan beserta wataknya. Kemudian, tampilkan pula bagaimana alur cerita pada cerpen. Untuk menghasilkan alur yang bagus, alur pada cerpen wajib disusun secara sistematis berdasarkan prinsip sebab-akibat.

4. Evaluasi


Selanjutnya, struktur pada cerpen adalah evaluasi. Evaluasi pada struktur cerpen dapat membuat pembaca mengerti konflik apa yang terjadi pada cerita. Pada bagian ini konflik yang ditampilkan haruslah mencakup semua konflik hingga klimaks. Setiap konflik yang dimunculkan juga sudah mulai disertai dengan penyelesaian masalah.

5. Resolusi


Jika pada struktur cerpen ‘evaluasi’ menampilkan setiap masalah yang terjadi pada cerita, maka pada struktur ‘resolusi’ penyelesaian dari setiap masalah akan ditampilkan. Pada bagian ini penyelesaian masalah yang ditampilkan harus mampu menjawab permasalahan secara tuntas.

6. Koda


Struktur pada cerpen yang terakhir yaitu koda. Koda adalah bagian akhir pada alur cerpen yang memuat pesan moral dari cerita yang disusun. Nilai atau pesan moral dapat disampaikan secara lugas namun bisa pula disampaikan secara tidak lugas (tersirat).

Bagaimana? Tidak banyak kan struktur cerpen yang dibutuhkan untuk menghasilkan cerpen yang bagus? Semua penjelasan mengenai struktur cerpen tersebut bisa kamu pelajari secara mandiri dengan mudah.

Tips Membuat Cerpen


Supaya lebih terarah kamu dapat menggunakan tips di bawah ini saat belajar membuat cerpen dengan kualitas yang bagus. Langsung saja ini dia tips tips tersebut.

1. Sisihkan waktu 10 hingga 20 jam


Cara membuat cerpen yang mudah bagi pemula yang pertama yaitu menyisihkan waktu selama 10 hingga 20 jam. Waktu 10 hingga 20 jam adalah akumulasi waktu yang bisa kamu gunakan untuk menghasilkan karya cerpen, mulai dari penemuan ide hingga penyusunan tulisan.

Umumnya, penggunaan waktu ini akan berbeda-beda untuk setiap penulis cerpen. Perbedaan penggunaan waktu didasarkan oleh dua sebab. Pertama, waktu pengerjaan yang berbeda disebabkan oleh banyaknya jumlah kata yang digunakan.

Penulis yang menghasilkan karya dengan 1000 kata biasanya dapat menyelesaikan karya tersebut dalam waktu 5 hingga 10 jam. Berbeda dengan penulis yang menggunakan 2000 hingga 3000 kata dalam karya cerpen bisa menghabiskan waktu 10 hingga 20 jam.

Perbedaan penggunaan waktu dalam membuat cerpen yang kedua disebabkan oleh kemampuan pengarang dalam menulis. Meskipun kamu belum pernah menghasilkan karya cerpen, tapi jika kamu sudah sering menulis besar kemungkinan kamu akan lebih cepat dan mudah menyusun cerita. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan cerita cerpen juga akan lebih singkat.

2. Mencari ide


Tips kedua untuk membuat cerpen yaitu mencari ide. Ide yang digunakan tidak harus menggambarkan cerita yang rumit. Sebagai pemula dalam menulis cerpen, kamu bisa fokus pada bagaimana menampilkan cerita dengan baik dengan menggunakan ide cerita yang ringan terlebih dahulu.

Sebagai contoh kamu bisa menggunakan ide cerita dari kehidupan sehari-hari. Ide cerita dari kehidupan sehari-hari akan lebih mudah kamu kembangkan karena unsur emosional pada cerita lebih mudah kamu kuasai.

Misalnya, kamu dapat membuat judul “Hiruk Pikuk Hidup di Desa” untuk menggambarkan kehidupan susah senang di desa. Bisa pula terinspirasi dari kemudahan akses pendidikan perempuan desa untuk mengenyam pendidikan di luar kota dengan membuatnya menjadi judul cerpen “Gadis Desa dengan Pemikiran Kota”.

Ide cerita selain diperoleh dari kehidupan sehari-hari, juga bisa diperoleh dari sumber lain. Sumber yang bisa kamu gunakan untuk mendapatkan ide cerita antara lain internet, buku, TV, radio, majalah, dan lain sebagainya.

Untuk mempermudah proses penemuan ide, jangan fokus untuk langsung menemukan satu ide saja. Kamu bisa menulis semua ide yang ada di kepala kamu apapun itu tanpa terkecuali. Bahkan jika ide yang terfikir adalah ide gila sekalipun tidak jadi masalah. Nantinya, kamu dapat memilah dari semua ide yang kamu temukan, ide mana yang akan kamu pilih untuk dikembangkan menjadi cerpen.

3. Menulis dengan gaya sendiri


Tips menulis cerpen bagi pemula yang ketiga yaitu menulis dengan gaya bahasa sendiri. Menulis dengan gaya bahasa sendiri adalah menulis dengan kemampuan yang kamu miliki sendiri. Kamu tidak perlu berusaha untuk menjadi orang lain dalam menghasilkan tulisan.

Kamu hanya perlu menulis sesuai dengan karakter dan kemampuan yang kamu miliki. Apabila saat ini kamu hanya bisa menghasilkan beberapa dialog saja dalam cerpen tidak masalah kok! Kalaupun kamu hanya menghasilkan 500 sampai 1000 kata itu juga sudah sangat bagus.

Intinya menulis dengan gaya sendiri akan mempermudah kamu untuk mengetahui ciri khas dan kemampuan yang ada pada diri sendiri.

Menghasilkan tulisan dengan gaya sendiri akan lebih baik dibandingkan jika kamu meniru karakter dan ciri khas penulis lain yang sudah terkenal. Meniru gaya dan ciri khas orang lain hanya akan membuat karakter tulisan kamu tidak dapat muncul dengan maksimal.

Semakin lama kualitas tulisan kamu akan berkembang dengan sendirinya setelah kamu banyak melakukan latihan. Prinsipnya hanya satu, ketika kamu berhasil menghasilkan cerpen itu sudah sangat luar biasa!

4. Menentukan tema


Tema pada penulisan cerpen dibutuhkan untuk menentukan ide pokok atau gagasan pokok pada sebuah cerita. Penggunaan tema bisa mempermudah kamu dalam membuat alur cerita. Jika diibaratkan dengan sebuah bangunan, tema sama halnya dengan pondasi bangunan. Tidak mungkin kan kamu mendirikan rumah tanpa membuat pondasinya terlebih dahulu.

Yups, begitu pula dalam membuat cerpen, tema dibutuhkan untuk menjadi dasar cerita yang kamu hasilkan. Tema dapat menjadi jembatan untuk menyampaikan pikiran utama pada cerita yang kamu buat.

Untuk menentukan sebuah tema kamu bisa melihat fenomena yang ada di sekitar kamu. Bisa juga dengan melihat hal apa yang menjadi keresahan dalam diri kamu lalu diubah menjadi tema cerpen.

Pada karya cerpen pengarang tidak dituntut untuk menampilkan tema secara gamblang pada pembaca. Hal ini karena pembaca biasanya mempunyai pandangan yang berbeda dalam menyikapi tema yang pengarang tulis.

Oleh karena itu, cukup dengan menyampaikan secara garis besar permasalahan yang ada pada cerita cerpen, lalu biarkan pembaca yang berinterpretasi dengan permasalahan tersebut.


Mulai membuat paragraf pembuka



Langkah menulis cerpen bagi pemula setelah menentukan tema yaitu mulai menulis. Jika telah sampai pada tahap ini kamu harus memberanikan diri untuk menulis, dimulai dari menulis paragraf pembuka terlebih dahulu.

Menulis paragraf pembuka pada cerpen tidak perlu dibuat rumit. Kamu bisa menulis dengan gaya yang ringan sekalipun jika memang itu membuat kamu nyaman dalam membuat cerita. Hanya saja yang perlu diperhatikan saat membuat paragraf pembuka adalah buatlah semenarik mungkin.


Paragraf pembuka dalam karangan cerpen menjadi poin penting dari “menariknya tulisan yang dibuat”. Paragraf pembuka yang dibuat sebisa mungkin harus bisa menarik minat pembaca untuk terus membaca tulisan kamu hingga kata terakhir.

Tips untuk membuat paragraf pembuka yang mudah bagi pemula yaitu dengan menggugah rasa keingintahuan pembaca. Kamu bisa membuat paragraf pembuka dengan teka-teki ataupun kegelisahan terhadap suatu hal sehingga pembaca akan ikut terpancing untuk mencari jawaban dari masalah yang telah kamu sampaikan di awal cerita.

5. Membuat alur dan plot


Selanjutnya dalam menulis cerpen yang mudah bagi pemula yaitu membuat alur dan plot. Alur dan plot perlu kamu pikirkan sebelum kamu melangkah jauh dalam menghasilkan sebuah tulisan. Alur dan plot dalam cerita digunakan untuk menggerakkan cerita untuk mencapai maksud dan tujuan yang ingin disampaikan oleh pengarang.

Banyak yang salah paham dengan mengatakan jika plot adalah jalan cerita. Ada pula yang beranggapan jika plot adalah rancangan dari jalannya sebuah cerita yang ditulis. Padahal pengertian tersebut keliru.

Menurut Arswendo Atmowiloto plot diartikan sebagai sebab-akibat yang terdapat pada sebuah cerita sehingga menghasilkan gaya atau irama dalam menentukan ide dasar.

Bagaimana? Ternyata jelas berbeda kan pengertian plot dari yang telah dipahami oleh kebanyakan orang?

Untuk menyusun plot kamu bisa memulainya dengan menentukan semua peristiwa yang akan dimunculkan pada sebuah cerita, lalu mencari benang merah (hubungan) dari semua peristiwa yang terjadi sehingga membentuk alur cerita yang saling berkaitan.

6. Tentukan Penokohan


Meski belum pernah membuat cerpen sebelumnya, pemula dapat menghasilkan sebuah karya cerpen yang bagus dengan menggunakan penokohan yang tepat. Penggunaan tokoh pada cerpen amat sangat krusial dibutuhkan. Bahkan, tanpa adanya tokoh sulit bagi pengarang untuk menyampaikan maksud dari tulisan kepada pembaca.

Tips dalam membuat penokohan yang baik dalam sebuah cerpen yaitu menampilkan citra tokoh senyata mungkin. Citra yang dimaksudkan adalah watak dan karakter tokoh yang digunakan.

Semakin nyata watak, karakter ataupun sifat tokoh digambarkan, maka akan semakin mudah pembaca ikut larut dalam peran yang dimainkan oleh tokoh.

Secara umum sifat penokohan dibedakan menjadi dua yaitu sifat lahir dan sifat batin. Sifat lahir mencakup bentuk dan rupa tokoh, sedangkan sifat batin mencakup karakter dan watak tokoh.

Dalam menyampaikan sifat penokohan kamu bisa menggunakan beberapa cara mulai dari tindakan dan ucapan tokoh. Kemudian bisa juga melalui pikiran tokoh, benda dan barang yang berada di sekitar tokoh. Watak tokoh juga bisa dimunculkan melalui kesan / deskripsi tokoh lain terhadap tokoh tersebut atau langsung dideskripsikan oleh pengarang mengenai watak tokoh melalui narasi.

7. Tentukan latar atau setting


Tips ke-8 untuk membuat cerpen dengan mudah bagi pemula adalah menentukan latar atau setting peristiwa. Latar atau setting adalah segala sesuatu yang menunjukkan waktu, tempat dan suasana yang digunakan pada cerita.

Latar dan setting diperlukan untuk menunjang tema dan plot cerita. Tanpa penggunaan alur atau setting sulit bagi pengarang dapat menyampaikan plot secara gamblang kepada pembaca. Menghilangkan unsur latar atau setting juga akan membuat permasalahan dalam cerita sulit untuk dipecahkan.


Cara Menentukan Latar / Setting pada Cerpen


Untuk itu, kamu bisa membuat latar atau setting dengan cara berikut:


a. Hubungkan latar atau setting dengan watak tokoh.


Misalnya jika kamu ingin menggambarkan cerita dengan latar tempat pedesaan maka kamu bisa menampilkan watak tokoh yang kalem (lemah lembut). Sebaliknya jika kamu ingin menampilkan latar atau setting di perkotaan maka watak yang dimiliki tokoh yaitu keras.

b. Hubungkan latar atau setting dengan karakter tokoh


Misalnya jika ingin menulis cerita dengan latar tempat pondok pesantren maka karakter tokoh yang dimunculkan adalah mempunyai sisi religius yang tinggi.

Namun, jika latar cerita yang digunakan adalah tempat perjudian kamu bisa membuat tokoh mempunyai karakter suka membangkang dan pemberontak.

Dari contoh diatas kamu bisa menyimpulkan jika setiap latar dan setting yang digunakan pada cerita dapat membentuk sifat atau karakter yang dimiliki oleh tokoh. Jadi, pastikan kamu memberikan watak penokohan yang sesuai dengan latar belakang lingkungan atau tempat tinggal tokoh.


8. Membuat sudut pandang


Nah, tips terakhir untuk menghasilkan karya cerpen bagi pemula adalah membuat sudut pandang.

Sudut pandang digunakan sebagai cara cara pengarang untuk menampilkan penokohan dengan gaya yang diinginkan pengarang.

Lebih mudahnya sudut pandang adalah cara pengarang dalam penyebutan tokoh pada cerita. Kebanyakan pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama seperti penggunaan subjek “saya” “aku” untuk menyampaikan cerita.

Meski begitu, ada pula pengarang yang menggunakan sudut pandang orang ketiga dengan menyebut subjek “mereka” “dia” untuk menyampaikan cerita.

Wah nggak kerasa nih kamu sudah membaca secara tuntas bagaimana tips membuat cerpen dengan mudah jika kamu masih seorang pemula. Kini kamu nggak perlu lagi bingung jika ingin membuat cerpen. Yuk segera buat cerpen pertamamu!

Selasa, 13 Oktober 2020

Elemen-Elemen Penting Aliran Sastra Realisme Magis



Elemen-Elemen Penting Aliran Sastra Realisme Magis



“Saya mulai bertanya-tanya apakah ada sesuatu yang benar-benar ada, apakah kenyataan bukanlah zat yang tidak berbentuk dan seperti agar-agar hanya setengah ditangkap oleh indra. Tidak ada bukti bahwa setiap orang melihatnya dengan cara yang sama; mungkin Zulema, Riad Halabi, dan yang lainnya memiliki kesan yang berbeda; mungkin mereka tidak melihat warna yang sama atau mendengar suara yang sama seperti saya. Jika itu benar, kita masing-masing hidup dalam isolasi mutlak. . . . Kadang-kadang saya merasa bahwa alam semesta yang dibuat dari kekuatan imajinasi memiliki kontur yang kuat dan lebih tahan lama daripada alam kabur makhluk berdaging dan berdarah yang hidup di sekitar saya. "


–Isabel Allende, Eva Luna


Unsur Realisme Magis

Sejauh ini kita telah membahas apa Realisme Magis itu. Sekarang saatnya mempelajari bagaimana setiap elemen bergabung untuk membuat keseluruhan yang luar biasa — dan bagaimana melakukannya dalam tulisan Anda sendiri.


“Jika Anda tertarik untuk menulis realisme magis, Anda tidak pergi keluar dan menemukannya dengan menciptakannya, dengan menciptakan hal-hal yang liar atau menakjubkan atau hantu. Membuat semuanya terlalu mudah, dan bahan bangunan dari kardusnya selalu menjadi bukti. "

- Alberto Rios


Intinya, Realisme Magis itu sederhana; Ini adalah proses penambahan elemen Realisme Magis ke cerita yang menjadi sedikit rumit.

Untuk memecahnya sedikit lagi, anggap saja sebagai, peristiwa biasa dengan sentuhan luar biasa.

Dengan kata lain, peristiwa luar biasa disajikan sebagai hal biasa, biasa-biasa saja, sehari-hari terjadi pada orang biasa. Ini adalah cerita tentang orang-orang seperti kita yang melakukan hal-hal yang kita lakukan setiap hari — tetapi dengan tambahan sedikit keajaiban di sepanjang tepinya.

Kedengarannya seperti genre lain, seperti Fantasi, tetapi yang membuat Realisme Magis benar-benar berbeda adalah bahwa elemen magis ini disajikan seperti biasa pada karakter dalam cerita, seperti halnya salju kepada seseorang yang berasal dari iklim cuaca dingin. Tetapi bagi seseorang yang belum pernah mengalami salju atau es atau musim dingin — atau bahkan belum pernah mendengarnya — salju adalah sesuatu yang luar biasa, dan dalam beberapa hal bahkan ajaib.

“Jika pandangan Anda tentang dunia mencakup mukjizat dan malaikat, manusia-binatang dan wanita dengan kecantikan yang tidak wajar, dewa-dewa berjalan di antara kita dan upacara yang dapat mengakhiri kekeringan, maka semua hal ini biasa bagi Anda seperti mobil, sungai gurun, dan es di daerah tropis. Pada saat yang sama, seluruh dunia terpesona, misterius. Mobil, aliran gurun, dan es semuanya sama menakjubkannya dengan malaikat. Untuk menyampaikan hal ini, penulis realis magis menulis hal biasa sebagai keajaiban dan keajaiban seperti biasa . "


- Bruce Holland Rogers



Mari kita bongkar istilah Realisme Magis itu sendiri.


Gaib


“'Magis', dalam realisme magis, seperti kata pendampingnya dalam terjemahan, 'luar biasa', menyiratkan apresiasi terhadap yang nyata, bukan distorsi atau penggantinya.”

- Alberto Rios


Di sini saya akan memilih teman saya yang selalu setia, kamus. [Berhenti sejenak untuk membiarkan erangan mereda] Saya berjanji ini tidak akan menjadi bacaan kering dari definisi yang membosankan; Saya hanya ingin menunjukkan beberapa frase yang mencerahkan dari berbagai definisi dan sub-definisi kata ajaib dari teman baik kita Merriam dan Webster .

untuk memiliki kekuatan supernatural atas kekuatan alam
memberi perasaan terpesona



Saya yakin kita semua memiliki pemahaman dan definisi kita sendiri tentang apa yang membuat sesuatu menjadi ajaib, tetapi pada intinya, magis/sihir adalah tentang hal-hal yang luar biasa, hal-hal yang tidak alami, yang lebih dari yang dapat dicapai manusia dengan cara normal. Ada perasaan heran tentang sihir yang memungkinkan kita untuk menangguhkan ketidakpercayaan kita, bahkan untuk sesaat, untuk mempertimbangkan apakah hal seperti itu benar-benar dapat terjadi.

Realisme


“Dalam realisme magis, realisme memainkan peran yang lebih besar. Plot utamanya adalah tentang hal-hal nyata di dunia nyata, tetapi ada magis yang tersembunyi. Kenyataannya begitu nyata, sehingga penulis dapat menyiratkan bahwa karakter itu sendiri mungkin bukan perawi yang andal, agar tidak terlalu menentukan tentang keberadaan magis. Dalam realisme magis, keajaiban sering kali menyelinap ke arah Anda dan Anda bertanya-tanya apakah Anda seharusnya percaya itu benar-benar terjadi atau tidak. ”

- Sharon Bliss

Malcolm membuat perbedaan penting di sana — realisme harus memainkan peran terbesar dalam cerita apa pun dalam aliran Realisme Magis, bukan sihir. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, ini adalah kehidupan nyata dengan keajaiban di sepanjang tepinya, yaitu hanya sedikit. Artinya, buku yang secara ajaib realistis harus hampir sepenuhnya realistis — dengan satu atau dua elemen fantastis kecil diapitnya. Anggap saja seperti melukis: Anda membutuhkan lapisan dasar yang kokoh untuk mengatur fondasi gambar (kenyataan), sehingga Anda dapat melukis detail halus dengan sapuan kuas yang lebih ringan (ajaib). Dan kemudian memburamkannya di sekitar tepinya sehingga Anda tidak yakin mana yang nyata dan mana yang tidak.


Sihir + Realisme


Apa yang terjadi ketika kedua kata itu dipaksakan bersama hanya bisa digambarkan sebagai sihir . (Apakah itu cukup meta untukmu?)

“Hubungan paksa dari istilah-istilah yang tidak dapat didamaikan, ' sihir' dan ' nyata', mencerminkan pertanyaan mendasar manusia yang memiliki daya tarik yang tak terhapuskan. Realisme Magis dengan mulus memasukkan keyakinan yang tidak praktis atau dapat diamati ke dalam alam semesta yang dipengaruhi oleh sains dan pragmatisme. Hal ini mengarah pada perspektif dan mode yang tidak bisa dijelaskan. Ini menciptakan kombinasi yang tak tertahankan bagi pembaca; dan bentuk naratif yang kuat bagi penulis. "

- Jay Archer David


Elemen Dasar


Sekarang mari kita lanjutkan untuk membahas elemen individu yang bergabung untuk membuat cerita Realisme Ajaib.


Pengaturan Latar


Tempat adalah komponen kunci di sini. Cerita dengan aliran sastra Realisme Magis dapat terjadi secara wajar di lokasi dunia nyata mana pun. Kota-kota kecil dan daerah pedesaan adalah latar umum untuk jenis cerita ini, meskipun mereka juga dapat berlatar di kota-kota besar dan lanskap perkotaan. Ini adalah kesan tempat, atau lebih tepatnya suasana dan nada dari lokasi, yang memberikan suasana magis namun realistis pada latar.

Karakter


Karakter seperti apa yang mengisi cerita Realisme Magis? Joe Schmoes (atau Jane Schmanes) biasa, rata-rata, setiap hari. Ini adalah orang-orang yang Anda lewati di jalan saat Anda menuju halte bus, atau orang-orang yang Anda temui di toko bahan makanan saat Anda berbelanja bahan makanan mingguan. Mereka hanyalah manusia, polos dan sederhana.

Sekarang, saya tidak bermaksud bahwa karakternya harus berupa potongan karton yang hambar. Karakter dalam buku apa pun membutuhkan kepribadian yang berbeda, dan dalam banyak cerita dengan Realisme Magis, orang-orang di latar belakang sangat banyak adalah karakter. (Pikirkan Gilmore Girls, dengan sejumlah besar karakter aneh dan kepribadian unik. Meskipun pertunjukan itu bukan Realisme Magis, masukkan beberapa elemen fantastis dan itu mungkin saja.)

Elemen Fantastis


“Peristiwa luar biasa dan fantastis dimasukkan dalam narasi yang mempertahankan nada 'dapat diandalkan' dari laporan realistis yang objektif.”

- Jay Archer David

Tampaknya hampir tidak perlu untuk mengatakan bahwa Realisme Magis memasukkan elemen-elemen fantastis dalam cerita, baik melalui waktu atau tempat atau dalam karakter itu sendiri, tetapi itu tetap harus disebutkan, karena ini adalah salah satu komponen kunci. Tanpa ini, sebuah cerita akan menjadi realistis, tanpa sihir, dan keduanya diperlukan untuk menjadi Realisme Magis. (Bagaimana dengan menyatakan yang sudah jelas?)

Salah satu contoh elemen fantastik dalam karakter adalah Alice Hoffman Nightbird , di mana [spoiler kecil] kutukan yang ditempatkan beberapa generasi yang lalu menyebabkan semua anak laki-laki dalam sebuah keluarga memiliki sayap.


Merencanakan


Kunci dari cerita Realistis Magis adalah bahwa cerita tersebut menggambarkan peristiwa sehari-hari di mana hal-hal luar biasa bisa terjadi. Itu tidak sama dengan peristiwa besar, seperti penemuan penting atau peristiwa sejarah yang kemudian membentuk dunia. Jika ada acara khusus, itu lebih merupakan peristiwa yang lebih tenang yang datang secara teratur dalam kehidupan orang kebanyakan, seperti pameran kota atau permainan komunitas.

Di Big Fish, peristiwa lebih besar dari kehidupan bagi seorang penjual keliling sederhana. Segala macam hal gila terjadi, tetapi semuanya sesuai dengan aktivitas sehari-harinya. Namun, pertanyaannya secara keseluruhan adalah apakah hal-hal itu benar-benar terjadi, atau apakah dongeng sang ayah tentang hidupnya hanyalah cerita "ikan besar" yang semakin megah setiap kali diceritakan kembali.


Waktu


Berbicara tentang penghentian waktu dan kemudian memulai kembali. . . Waktu cenderung lebih lancar dalam Realisme Magis. Itu tidak harus linier, atau harus mengalir ke satu arah. Dalam cerita pendek F. Scott Fitzgerald The Curious Case of Benjamin Button , waktu mengalir mundur untuk karakter utama saat ia semakin tua berlawanan dengan umat manusia lainnya — ia terlahir sebagai orang tua dan meninggal sebagai bayi.

“Waktu tidak selalu berjalan maju dalam pandangan dunia realis magis. Masa lalu yang jauh hadir di setiap saat, dan masa depan telah terjadi. Pergeseran besar dalam urutan waktu naratif mencerminkan realitas yang hampir berada di luar waktu. Ini menjelaskan hantu, untuk firasat, dan perasaan bahwa waktu adalah pengulangan yang hebat, bukan perkembangan. "


- Bruce Holland Rogers


Untuk melanjutkan dengan contoh lain yang terkait dengan F. Scott Fitzgerald, film Midnight in Paris membawa seorang pria Amerika kembali ke masa 1920-an ketika dia berdiri di sudut jalan tertentu di Paris pada tengah malam, di mana dia berpesta pora dengan pahlawan sastranya — Fitzgerald, Hemingway, Gertrude Stein. Perjalanan waktu sendiri belum tentu Realisme Magis, tetapi bisa dilakukan dengan cara yang agak mistis — seperti dalam contoh ini, tidak ada alasan khusus mengapa hal itu terjadi atau penjelasan bagaimana hal itu terjadi, apa adanya.


“Dalam realisme magis, waktu seringkali adalah segalanya, tetapi jam bukanlah apa-apa. Jarum menit digantikan oleh napas, jarum jam oleh ritme menguap."

- Alberto Rios

Cloud Atlas adalah salah satu cerita terkenal yang membengkokkan dan menyatukan waktu dalam pola memusingkan yang entah bagaimana menyatu menjadi keseluruhan yang lebih besar, tetapi sesuatu dari ruang lingkup itu sangat sulit dicapai dengan baik. Saya, untuk satu, akan menyerahkan hal-hal seperti itu kepada para pemikir sastra yang brilian seperti David Mitchell. Namun, ini adalah contoh yang sangat baik tentang bagaimana waktu tidak selalu berperilaku sendiri dalam Realisme Magis.


Nada


“Nada, seringkali, adalah segalanya. Ini adalah cerita luar biasa yang selalu diceritakan dengan cara biasa. Tidak ada tanda seru. Tekniknya dapat dibandingkan dengan meremehkan, jika masalahnya besar, tetapi sering kali terlalu berlebihan, jika masalahnya kecil. Hasilnya, kemudian, teratur, meskipun tidak ada yang 'biasa' diberitahu. "

- Alberto Rios

Ada suasana misteri dalam Realisme Magis, keinginan untuk mengetahui apa yang nyata dan apa yang tidak. Anda bisa menganggapnya sebagai "getaran unik yang meresapi lingkungan".


Nada mencakup lebih dari sekedar pengaturan. Ini sangat menonjolkan gaya penulisan dan bahasa yang digunakan untuk menyampaikan cerita, kata-kata dan frasa yang digunakan penulis untuk menggambarkan peristiwa luar biasa sehari-hari yang terjadi dalam novel.

Seperti yang Rios katakan, sebagian besar nada dalam Realisme Magis adalah meremehkan. Peristiwa yang sama, jika ditulis oleh dua penulis berbeda, dapat menghasilkan hasil yang sangat berbeda.


Suasana


Mirip dengan tone is atmosphere. Suasana atau suasana sebuah cerita dapat menentukan nada keseluruhan buku. Latar adalah bagian besar dari apa yang menciptakan suasana tersebut.

Untuk memahami sedikit lebih baik apa yang saya maksud dengan atmosfer, pertimbangkan dongeng, di mana hutan adalah rumah bagi pepohonan yang bergerak dan hewan yang berbicara. Ada suasana yang hadir di tempat-tempat dongeng ini yang berbicara tentang kejadian magis tanpa menyatakannya secara tegas. Secara khusus, tempat-tempat ini dijiwai dengan jenis sihirnya sendiri sambil tetap menjadi bagian dari dunia nyata tempat kita tinggal. Perbedaan utama antara dongeng dan Realisme Magis adalah bahwa dongeng terlalu terbuka dengan sihirnya dan tidak terasa cukup nyata bagi kita untuk menangguhkan ketidakpercayaan kita ke titik di mana kita berpikir hal seperti itu mungkin benar-benar terjadi. (Kecuali Anda adalah Guillermo del Toro, dalam hal ini semua taruhan dibatalkan. Orang itu dapat membuat hampir semua hal tampak masuk akal.)


Gaya Sastra

Realisme Magis umumnya ditulis dalam gaya sastra, di mana bahasa yang indah digunakan sedemikian rupa sehingga menciptakan keajaibannya sendiri dalam cerita. The cara cerita Realistis Ajaib diceritakan adalah apa yang dibutuhkan dari sebuah kisah rata-rata untuk sesuatu yang benar-benar khusus. Saya tidak akan membahas banyak detail di sini, karena ini adalah pengalaman yang lebih baik daripada penjelasan (Bagian 5 akan menawarkan banyak contoh yang ditemukan dalam buku dan film). Tetapi bahkan cuplikan kecil dari karya terkenal di awal setiap posting dalam seri ini menawarkan rasa tulisan indah yang menjadi ciri Realisme Magis.

Meskipun tidak semua cerita Realisme Magis penuh dengan kesusastraan seperti Gabriel Garcia Marquez atau Salman Rushdie, mereka juga tidak biasa disebut "komersial". Fokus di sini adalah pada bahasa dan gaya daripada plot. Saya penggemar berat karya Sarah Addison Allen dan langsung jatuh cinta dengan novel debutnya Garden Spells . Karyanya bukanlah sesuatu yang saya definisikan sebagai sastra kutipan / tanda kutip , tetapi ada ketangkasan yang dia gunakan untuk menyusun kalimatnya yang menawarkan kualitas liris pada prosa.


Keengganan Resmi


“Narator tidak memberikan penjelasan tentang kredibilitas peristiwa yang dijelaskan dalam teks. Lebih lanjut, narator tidak peduli; cerita ini berlanjut dengan 'ketepatan logis' seolah-olah tidak ada hal luar biasa yang terjadi. "

- Jay Archer David

Seperti yang Bliss katakan di atas (di bawah realisme ), karakter — terutama narator — mungkin tidak tahu apa yang terjadi lebih dari pembaca, jadi mereka menemukan kebenaran realitas mereka seiring berjalannya waktu. Keengganan penulis adalah ketika seorang penulis menahan informasi dari pembaca untuk membuat keadaan sengaja tidak jelas sehingga meningkatkan rasa fantastis dalam cerita. Karakter-karakternya — dan juga pembacanya — disimpan dalam kegelapan sehingga ada nuansa misteri yang selalu ada saat peristiwa terungkap.

Ini bisa dicapai melalui narasi. Mudah untuk menjadi ambigu dan tidak jelas dengan narasi orang ketiga. Dalam POV mahatahu orang ketiga, pembaca melihat ke dalam pikiran banyak karakter. Bergantung pada bagaimana penulis memainkannya, narator dapat membagikan hal-hal yang terjadi dengan berbagai karakter dalam cerita, atau seperti yang biasa terjadi dengan orang ketiga dekat atau orang pertama, tetap berpegang pada perspektif satu karakter, sehingga pembaca hanya tahu sebanyak mungkin. seperti yang dilakukan narator.

Salah satu perangkat sastra yang suka digunakan oleh pengarang zaman Victoria untuk menciptakan narator yang tidak dapat diandalkan Wuthering Heightsadalah melalui cerita berbingkai. Seorang pengunjung di Wuthering Heights berbagi kejadian fantastis yang terjadi dalam novel Emily Brontë, yang diceritakan kepadanya oleh seorang pelayan yang telah bersama keluarga selama bertahun-tahun. Seperti halnya permainan telepon, peristiwa-peristiwa menjadi terdistorsi ke titik di mana tidak ada yang tahu pasti apa yang sebenarnya terjadi, menyampaikan cerita dengan nuansa magis, dunia lain. The Turn of the Screw karya Henry James menggunakan perangkat serupa, karena kisah itu dibagikan di sebuah pesta dengan tamu yang berkumpul di sekitar api oleh seorang pria yang mendengarnya dari seorang teman. Tidak ada yang yakin apakah memang ada hantu atau apakah itu hanya pengasuh yang terus-menerus turun ke dalam kegilaan. *

Logika Internal

Sementara sihir tidak pernah dijelaskan dengan jelas dalam Realisme Magis, pasti ada semacam logika internal yang memandu kejadian mistik di dunia yang dihuni karakter. Pada dasarnya, sihir tidak logis, jadi ketika saya mengatakan logika internal , maksud saya bahkan hal-hal luar biasa harus bekerja dalam kerangka cerita yang lebih besar dan tidak saling bertentangan.

Ambil contoh, sebuah cerita di mana karakter dikutuk menjadi seperti vampir, ** jadi mereka hanya bisa keluar di malam hari karena mereka akan terbakar di siang hari. Kecuali kulit mereka juga berkilau seperti berlian di bawah sinar matahari, jadi mereka terbakar tapi berkilau pada saat bersamaan. Kedua hal itu tidak akan bekerja sama. (Atau dalam beberapa kasus secara terpisah, ahem.)

Kebetulan

Dalam realisme magis, tidak ada yang namanya kebetulan; semuanya terikat menjadi satu dalam pola rumit yang menjadi lingkaran penuh di akhir cerita. Ini bukan takdir, tapi juga tidak seperti itu. Mungkin lebih baik dijelaskan oleh Paulo Coelho dalam The Alchemist : "Dan, ketika Anda menginginkan sesuatu, semua alam semesta berkonspirasi untuk membantu Anda mencapainya."

Ini pada dasarnya adalah utas utama yang mengelilingi sebuah cerita, yang mengikat semua aktor dan peristiwa bersama dalam satu baris yang berkelanjutan. Peristiwa dari masa lalu memengaruhi masa kini dan masa depan, dan terkadang, tindakan di masa kini atau masa mendatang dapat memengaruhi masa lalu.

Sebagian karena semuanya saling berhubungan. Bahkan detail yang kecil dan tidak penting memiliki arti sebagai bagian dari keseluruhan yang lebih besar. Artinya, sejauh menulis Realisme Ajaib adalah bahwa masalah tidak dapat diselesaikan dengan deus ex machina atau resolusi yang tiba-tiba muncul. Petunjuk harus ditinggalkan di sepanjang cerita dan terjalin dengan narasi sehingga ada semacam momen “ahhh”, ketika pembaca menyadari ke mana arah cerita selama ini meskipun mereka tidak mengenalinya sebelumnya. Semuanya masuk akal.

Tema umum

Seperti Air untuk Cokelat, Makanan adalah tema umum dalam banyak cerita Realisme Magis. Makan adalah tugas duniawi yang harus kita lakukan hari demi hari, hari demi hari sampai kita mati, tetapi seperti yang diketahui oleh siapa pun yang telah merasakan sesuatu yang benar-benar indah, makan dapat menjadi pengalaman tersendiri. Ambillah pengalaman itu, tambahkan beberapa elemen fantastis seperti wanita yang emosi saat dia memasak ditransfer ke makanan, membuat orang yang makan hidangannya senang atau sedih atau segudang emosi lainnya, dan Anda memiliki Laura Esquivel's Like Water for Chocolate .
Alam adalah tema lain yang sering muncul dalam Realisme Magis. Salah satu alasan mengapa cerita-cerita ini sering terjadi di daerah berpenduduk sedikit adalah karena Realisme Magis sering kali melibatkan alam atau dunia alam, baik yang berada di hutan di belakang rumah Anda atau lautan di jalan setapak dari beranda depan Anda. Ini adalah hubungan orang-orang dengan tanah dan dunia di sekitar mereka.

Meskipun mungkin ada tema takdir atau takdir yang menyeluruh dalam Realisme Magis, tema itu harus bekerja secara organik di dalam cerita. Jika terlalu banyak fokus ditempatkan pada nubuatan dan nubuatan yang dipilih, misalnya, cerita mulai mengarah ke alam Fantasi daripada Realisme Magis.

Banyak penulis Latin dari realisme magis selama masa kejayaan genre di akhir abad ke-20 memasukkan unsur-unsur pembangkangan dan otoritas yang menantang, entah itu berada di rumah melawan masyarakat patriarkal yang ketat — berbagai buku karya Isabel Allende dan Laura Esquivel, misalnya— atau pemerintah atau gereja otoriter — Gabriel Garcia Marquez menggunakan tema ini dalam berbagai cara di sepanjang karyanya. Demikian pula, penulis dari utara yang jauh menulis tentang perbedaan pendapat terhadap penindasan budaya, seperti Toni Morrison, yang karyanya sering kali menyentuh hubungan ras dan prasangka di Amerika Serikat.

Makna

Seringkali ada rasa makna atau kepentingan yang lebih besar dalam cerita Realisme Magis. Tidak terlalu inspiratif, meskipun mereka bisa menginspirasi dengan caranya sendiri, itu lebih karena dunia terhubung dengan ikatan tak terlihat yang mengikat semua umat manusia dan keberadaan bersama. Ada tujuan dari keberadaan itu, bukan secara spiritual karena itu adalah alasan kehidupan di tempat pertama.

Namun, jangan terlalu menekan simbolisme, karena itu menghilangkan aspek magis yang lebih tenang dari cerita. Tetapi seperti yang disebutkan di atas dengan Kebetulan , peristiwa dan hal memiliki makna yang lebih dalam daripada yang hanya di permukaan.

Kehalusan

"Realisme magis adalah hal yang jauh lebih sunyi di halaman daripada yang diduga, dan jauh lebih keras di hati daripada yang bisa diprediksi."

- Alberto Rios


Mungkin salah satu elemen terpenting dari Realisme Magis adalah kehalusan. Tidak ada penjelasan besar yang dibutuhkan untuk mengapa dunia bekerja seperti itu; hanya itu. Biarkan pembaca menemukan keajaiban mereka sendiri. Jangan menampar wajah pembaca dengan simbolisme dan makna. Sebaliknya, lapisi dengan lembut dengan sisa cerita.

Seperti yang ditulis Paulo Coelho dalam The Alchemist , "Hal-hal sederhana juga merupakan hal yang paling luar biasa, dan hanya orang bijak yang dapat melihatnya."

“Realisme magis, lebih dari segalanya, merupakan sikap terhadap realitas yang dapat diekspresikan dalam bentuk populer atau berbudaya, dalam gaya rumit atau pedesaan dalam struktur tertutup atau terbuka. Dalam realisme magis, penulis menghadapi kenyataan dan mencoba menguraikannya, menemukan apa yang misterius dalam berbagai hal, dalam kehidupan, dalam tindakan manusia. Hal utama bukanlah penciptaan makhluk atau dunia imajiner, tetapi penemuan hubungan misterius antara manusia dan keadaannya. Dalam realisme magis, peristiwa-peristiwa penting tidak memiliki penjelasan logis atau psikologis. Realis magis tidak mencoba meniru realitas di sekitarnya atau melukainya, tetapi untuk menangkap misteri yang ada di balik segala hal. "

- Luis Leal

Sabtu, 11 April 2020

Pentingnya Interteks dalam Karya Sastra













Pentingnya Interteks dalam Karya Sastra




Apa itu INTERTEKS

Definisi Interteks:

Interteks adalah cara satu teks mempengaruhi teks yang lain. Ini bisa berupa pinjaman langsung seperti kutipan atau plagiarisme, atau sedikit lebih tidak langsung seperti parodi , pastiche , kiasan , atau terjemahan. Fungsi dan efektivitas interteks seringkali dapat sedikit bergantung pada pengetahuan dan pemahaman pembaca sebelum membaca teks sekunder; kutipan dan kiasan tergantung pada pembaca dalam mengetahui apa yang sedang dikutip atau dikiaskan. Namun, ada juga banyak contoh interteks yang kebetulan digunakan oleh sebagian penulis, dalam arti bahwa pembaca tidak diharuskan untuk memahami kesamaan antara teks untuk sepenuhnya memahami pentingnya teks sekunder.

Definisi interteks diciptakan oleh ahli semiotik Prancis Julia Kristeva pada 1960-an. Dia menciptakan istilah dari kata Latin intertexto , yang berarti "berbaur sambil menenun." Kristeva berpendapat bahwa semua karya sastra yang diproduksi secara kontemporer adalah intertekstual dengan karya-karya yang datang sebelumnya. Saat dia menyatakan seperti itu, dia memiliki argumen, teks dapat dibangun dari mosaik kutipan; teks apa pun adalah penyerapan dan transformasi dari teks yang lain. 


Signifikansi Interteks dalam Sastra:

Seperti yang ditulis Kristeva, teks apa pun dapat dianggap sebagai karya interteks karena ia dibangun di atas struktur teks yang ada sebelumnya. Ada banyak contoh penulis meminjam dari Alkitab dan dari Shakespeare, dari judul (William Faulkner's Go Down, Moses and The Sound and the Fury ) ke alur cerita (John Eden di Eden di Timur dan Jane Smiley's A Thousand Acres ). Namun, poin Kristeva lebih dalam daripada contoh-contoh penulis yang secara sadar dan langsung meminjam tema, nama, alur cerita, dengan argumen bahwa semua sistem penandaan, dari arti bahasa tubuh hingga struktur tulisan didasarkan pada sistem penandaan yang datang sebelumnya. Sebuah novel atau puisi tunggal tidak pernah dapat dianggap independen dari sistem makna di mana ia menyampaikan pesannya; sesungguhnya, setiap karya sastra yang baru mengubah dan menggeser wacana yang mendahuluinya.




Contoh Interteks dalam Sastra:

Contoh 1

Mereka yang menyindir bahwa Menard mengabdikan hidupnya untuk menulis Quixote kontemporer menodai ingatannya yang termasyhur. Pierre Menard tidak ingin membuat Quixote lain, yang tentunya cukup mudah — dia ingin membuat Quixote. Juga, tentu saja, tidak perlu ada yang mengatakan bahwa tujuannya tidak pernah merupakan transkripsi mekanis dari aslinya; dia tidak punya niat untuk menyalinnya. Ambisinya yang mengagumkan adalah menghasilkan sejumlah halaman yang bertepatan — kata demi kata dan baris demi baris — dengan halaman Miguel de Cervantes.

("Pierre Menard, Penulis Quixote " oleh Jorge Borges)

------------------------------
Cerita pendek Borges "Pierre Menard, Penulis Quixote " dapat dianggap sebagai eksplorasi estetika intertekstualitas, dan berisi intertekstualitas pada berbagai tingkatan. Gagasan utamanya adalah bahwa seorang penulis bernama Pierre Menard sedang merekonstruksi novel Cervantes Don Quixote kata demi kata. Dia tidak menerjemahkannya, tidak memperbaruinya, melainkan menulisnya lagi. Menard — dan, pada akhirnya, Borges — berpendapat bahwa tindakan menulis kembali kisah Quixote , bahkan kata demi kata, menciptakan teks baru. Borges menggunakan intertekstualitas dengan mengasumsikan pembaca memahami pentingnya karya Don Quixote karya Cervantes , meskipun pembaca tidak harus benar-benar membaca novel itu.



Contoh  2

Begitu. Tombak-Danes di masa lalu dan raja-raja yang memerintah mereka memiliki keberanian dan kebesaran.

Kami telah mendengar tentang kampanye heroik para pangeran itu.

( Beowulf , sebagaimana diterjemahkan oleh Seamus Heaney)

---------------------------------
Beowulf adalah contoh menarik intertekstualitas karena monster itu, Grendel, dikatakan keturunan dari tokoh Alkitab dalam Kain. Penyair Beowulf pertama mungkin akan berasumsi pembacanya akan memahami kiasan ini dan, tentu saja, tahu banyak tentang kisah-kisah Alkitab. Bacaan Beowulf kontemporer kita juga perlu intertekstual karena puisi aslinya ditulis dalam bahasa Inggris Kuno, yang tidak dapat dipahami oleh penutur bahasa Inggris modern. Seamus Heaney menggunakan teks asli untuk menghasilkan terjemahannya, tentu saja, tetapi hasil karyanya adalah ciptaannya sendiri. 


Contoh  3

“Bahkan Tuhan dapat memiliki preferensi, bukan? Anggaplah Tuhan lebih menyukai domba daripada sayuran. Saya pikir saya lakukan sendiri. Kain mungkin memberinya seikat wortel. Dan Tuhan berkata, 'Saya tidak suka ini. Coba lagi. Bawakan sesuatu yang aku suka dan aku akan menjebakmu bersama saudaramu. ' Tapi Kain marah. Perasaannya terluka. Dan ketika perasaan seorang pria terluka dia ingin menyerang sesuatu, dan Abel menghalangi kemarahannya. "

( East of Eden oleh John Steinbeck)

-----------------------------------
Karya John Steinbeck, East of Eden, adalah karya sastra lain yang didasarkan pada kisah Alkitab tentang Kain dan Habel. Steinbeck membuat kiasan ini sangat jelas, sebagaimana dibuktikan oleh kutipan di atas. Steinbeck keduanya merujuk cerita secara langsung, dan juga mengolah cerita melalui karakter kontemporer Cal dan Aron.


Contoh  4

Lagi pula, bagi pikiran yang teratur, kematian hanyalah petualangan besar berikutnya.

( Harry Potter dan Batu Bertuah oleh JK Rowling)

------------------------------------
Dalam intertekstualitas yang halus, sosok mentor Dumbledore memberitahu Harry Potter untuk tidak mengasihani penyihir yang sekarat. Penyihir yang dimaksud telah hidup selama ratusan tahun karena "batu penyihir," dan tidak takut mati. JK Rowling mengisyaratkan kembali pada garis di JM Barrie Peter Pan, yang pernah mengucapkan, "mati akan menjadi petualangan yang sangat besar." Ada tema yang sama antara dua kisah fantasi Harry Potter dan Peter Pan ini , namun pembaca tidak perlu memahami pengaruh pada karya JM Barrie untuk menghargai karya JK Rowling. JK Rowling juga meminjam dari sumber lain, seperti dari Lord of the Rings JRR Tolkien trilogi dan dari kengerian kehidupan nyata Jerman Nazi, namun sekali lagi pembaca dapat menghargai cerita tanpa memikirkan pengaruhnya.


Ya, itulah interteks, dan dari sebagian penulis besar telah melakukannya? Apakah plagiarisme termasuk di dalamnya? Silakan renungkan sendiri.

(Admin)


Jumat, 10 April 2020

Bagaimana Metafora Bekerja dalam Cerita Pendek













Bagaimana Metafora Bekerja dalam Cerita Pendek


Tidak mungkin menulis cerita pendek yang bagus tanpa karakter utama yang menarik atau sekelompok karakter yang menarik pula. Fakta mengatakan bahwa sebuah cerita pendek yang ditulis dengan baik membutuhkan keterampilan karakterisasi yang cukup untuk menunjukkan mengapa penggunaan metafora dalam genre ini bisa produktif. Dengan demikian, memahami metafora sebagai jalan menuju karakterisasi sangat penting bagi penulis cerita pendek dan merupakan salah satu dari banyak faktor yang membuat genre ini begitu rumit untuk ditulis.

Dalam Poetics, filsuf Yunani terpandang, Aristoteles, menulis: [T] sejauh ini yang terbaik adalah menjadi ahli metafora ... [itu] adalah tanda kejeniusan, karena metafora yang baik menyiratkan persepsi intuitif tentang kesamaan dalam dissimilars. Persepsi yang ia bicarakan tidak selalu mudah dimengerti, yang berarti bahwa metafora, ketika digunakan dengan benar dan dalam bentuknya yang paling kuat, tidaklah mudah. Ini melibatkan lapisan makna dan citra, dan mencerminkan ruang lingkup pengetahuan penulis sendiri. Cara itu akan dibaca dan ditafsirkan didasarkan pada lingkup pengetahuan yang unik dan beragam pembaca, menciptakan ribuan kemungkinan potensial ketika datang ke interpretasi karya.

Di luar kemungkinan tanpa batas, metafora sebagai perangkat sastra memungkinkan satu atau dua kata untuk memikul beban banyak orang. Dengan penggunaan metafora yang berhasil, penulis dapat berbicara banyak melalui penggunaan satu kata atau frasa, dan mendorong pembaca untuk memahami karakter dengan cara yang lebih intim atau dengan cara yang lebih spesifik. Anda dapat memiliki karakter yang pucat, tetapi menggambarkan "kulit putih tulang" seorang wanita segera mengingatkan Anda akan hal yang mengerikan, dan secara halus mencampurkan suasana kematian  ke dalam cerita dengan menggunakan satu deskripsi sederhana itu.


Bagaimana metafora bekerja?

Metafora adalah salah satu alat sastra yang sangat diperlukan untuk mendorong timbulnya penafsiran-penafsiran berdasarkan pengalaman pembaca sendiri dan latar belakang pengetahuan. Dengan cara ini, ia berfungsi untuk menciptakan lapisan makna bagi setiap pembaca, memberinya kesenangan interpretasi — interpretasi yang mungkin memang sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan oleh penulis, atau mungkin kebetulan sama. Karakteristik unik metafora ini menambah kedalaman literatur, khususnya cerita pendek, karena membantu pembaca memberikan banyak informasi dalam waktu singkat. 

Coba baca beberapa contoh metafora sastra berikut yang ditulis oleh penulis terkenal, dan bagaimana bahasa tersebut membantu memperkuat posisi penulis ini dalam sejarah sastra:


Semua dunia adalah panggung, dan semua pria dan wanita hanya pemain: mereka memiliki pintu keluar dan pintu masuk mereka; dan seorang pria pada masanya memainkan banyak bagian, tindakannya menjadi tujuh usia~William Shakespeare


Sekarat adalah malam yang liar dan jalan baru~Emily Dickinson


Di langit timur ada petak kuning seperti karpet yang diletakkan untuk kaki matahari yang akan datang ~ Stephen Crane


... ketika saya meletakkan kertas itu, saya menyadari kilatan — aliran — aliran — saya tidak tahu harus menyebutnya apa — tidak ada kata yang dapat saya temukan dengan deskriptif yang memuaskan — di mana saya kelihatannya melihat kamar tidur itu melewati kamar saya, seperti gambar yang tidak mungkin dilukis di sungai yang mengalir~Charles Dickens


... kesan-kesan mengalir padanya dari kedua lelaki itu, dan mengikuti pikirannya seperti mengikuti suara yang berbicara terlalu cepat untuk dihancurkan dengan pensil seseorang~Virginia Woolf


Banyaknya bentuk metafora

Kesalahan umum yang dibuat oleh banyak penulis pemula adalah asumsi bahwa metafora terbatas pada bagian-bagian tertentu dari pidato padahal sebenarnya, Anda dapat menggunakan metafora dalam beberapa cara. Misalnya, Anda dapat menggunakan metafora sebagai:

Kata kerja ("Senyum yang menyerbu wajahnya sudah cukup bukti.")
Kata sifat ("Pandangannya yang dipenjara menuntut perhatiannya.")
Kata keterangan ("Dia berbicara musikal, setiap kata dalam huruf crescendo.")
Frasa preposisi ("Dia menatapku dengan mata elang.")
Sebagai pengubah ("Di kakinya tergeletak potongan kertas sobek, kuburan tinta yang basah kuyup oleh hujan yang berlumpur.")


Berlatih metafora

Menggunakan metafora adalah satu-satunya cara untuk mencapai karakterisasi mendalam. Tidak ada yang tahu ini lebih baik daripada penyair, yang umumnya lebih terbatas dalam jumlah kata daripada penulis cerita pendek, yang harus mengatakan sebanyak mungkin kata-kata. Untuk alasan ini, sebagai latihan dalam menyempurnakan keterampilan seseorang dalam penggunaan metafora, cobalah melihat konsep kasar cerita pendek Anda dengan menggunakan mata seorang penyair. Jika Anda harus mengurangi keseluruhan cerita pendek menjadi sebuah puisi — dan karakter utamanya menjadi tokoh puitis — cara apa yang akan Anda gunakan untuk melakukannya? Bagian mana dari cerita yang akan menjadi fokus dan metafora atau citra apa yang akan Anda gunakan untuk memperoleh respons yang diinginkan dari pembaca Anda?

Anda dapat mengambil latihan ini selangkah lebih maju dan benar-benar menulis puisi itu. Setelah selesai, konversikan kembali menjadi prosa dan gunakan metafora yang diperkenalkan sebagai highlight atau klimaks atau dénouement (peleraian) dalam cerita pendek Anda; atau, gunakan imajinasi secara acak di sepanjang cerita pendek Anda untuk memperdalam tingkat karakterisasi yang telah Anda kembangkan.


(Admin)


Copyright

Review

Food

pendidikan